Memilih Advokat/Lawyer Yang Tepat

Memilih Advokat/Pengacara/Lawyer yang tepat merupakan proses yang memakan waktu, tetapi hal ini penting untuk dilakukan. Sebab, kesalahan Anda memilih Lawyer berpotensi menimbulkan kerugian luar biasa, bukan saja hak hukum Anda yang bisa saja hilang, tetapi juga waktu, uang, saham dan/atau mungkin properti yang Anda miliki saat ini. Karena itu, beberapa petunjuk berikut patut untuk dipertimbangkan, sebelum Anda menentukan Lawyer yang tepat bagi Anda.

  1. Ketahui Masalah Atau Kebutuhan Hukum Anda

Sebelum Anda mencari Lawyer, sebaiknya ketahui dulu masalah atau kebutuhan hukum yang Anda perlukan. Misalnya, jika Anda menerima surat panggilan dari kepolisian, pelajari dulu surat panggilan tersebut. Khususnya mengenai pokok masalahnya, dan dalam status apa Anda dipanggil?, apakah sebagai saksi atau tersangka?, karena hal itu memiliki konsekuensi hukum yang berbeda saat Anda memenuhi panggilan.

Selanjutnya, jika Anda membutuhkan pendapat hukum mengenai permasalahan tersebut, sebaiknya Anda mulai mencari Lawyer yang memiliki pengalaman dibidang pidana, karena setiap urusan yang berkaitan dengan kepolisian sangat erat kaitannya dengan hukum pidana.

Atau dalam contoh lain, seandainya Anda adalah seorang pebisnis yang berencana melakukan kerjasama usaha dengan investor atau rekanan, maka sebaiknya Anda mulai mencari Lawyer yang memiliki pengalaman di bidang perdata dan hukum bisnis. Pada umumnya Lawyer yang menguasai hukum bisnis dapat membantu merekomendasikan bentuk kerjasama yang aman bagi Anda, serta model – model pembiayaan yang sesuai dengan bisnis Anda.

  1. Menentukan Lawyer Yang Tepat Untuk Membantu Anda

Mencari Lawyer sebenarnya bukan hal yang sulit saat sekarang ini, Anda dapat meminta rekomendasi dari teman atau saudara, ataupun mencari daftar firma hukum yang tersedia di Google dengan memanfaatkan teknologi. Namun, hal yang penting untuk Anda perhatikan adalah, “parameter menentukan Lawyer yang tepat untuk membantu anda?”.

Mengenai ini Anda perlu sediakan waktu untuk mencari dan memverifikasi informasi calon Lawyer yang akan dipilih. Umumnya, Anda harus mencari informasi yang kredibel mengenai (a) pengalaman, (a) keahlian, dan juga (c) review atau testimoni dari klien mereka, khususnya mengenai pelayanan hukum yang pernah diberikan.

Informasi mengenai hal itu dapat Anda ketahui dengan cara mengunjungi website firma hukum dan mencari serta membaca artikel, tulisan dan/atau buku hukum yang pernah dipublikasi Lawyer tersebut. Hal itu akan sangat membantu anda mengetahui pengalaman dan keahlian seorang Lawyer. Selain itu, dengan menjelajahi website firma hukum, Anda dapat menilai kedalaman dan luasnya praktik dari Lawyer tersebut.

Satu hal yang perlu Anda ingat!, Jangan memilih Lawyer hanya melihat dari sosial media, sebelum Anda memverifikasi keahlian dan pengalamannya. Kesalahan memilih Lawyer akan sangat merugikan Anda, dan mungkin akan menghabiskan banyak waktu dan uang Anda. Lagi pula, tidak semua kesalahan dapat diperbaiki dengan menunjuk Lawyer pengganti.

Saat ini, beberapa oknum Lawyer di ibu kota, membangun citranya dengan berbagai cara, mulai dari menampilkan gaya hidup mewah, menunjukkan fotonya dengan pejabat tinggi, bahkan sebagian di antaranya ada yang membeli akun – akun non-aktif untuk menambah jumlah follower pada akun sosial media mereka. Hal ini ditujukan semata – mata untuk mendapatkan pengakuan atas eksistensi profesionalnya, agar calon klien percaya dan yakin bahwa Lawyer tersebut memiliki tingkat keberhasilan tinggi dalam menyelesaikan kasus, memiliki hubungan baik dengan pejabat tinggi, serta reputasinya diakui banyak pihak.

Terkadang hal yang ditampilkan tersebut tidak sepenuhnya benar, dan tidak pula menunjukkan tingkat kesuksesan perkara yang ditangani. Pencitraan semacam itu digunakan untuk membentuk persepsi agar calon klien mudah merasionalisasi penawaran biaya yang disampaikan Lawyer, sekalipun dalam jumlah yang sangat tinggi. Dengan menampilkan gaya hidup mewah pada akun sosial medianya, umumnya calon klien akan membayangkan berapa biaya yang pantas saat menggunakan Lawyer tersebut, bahkan tidak sedikit ada di antara oknum Lawyer, menyampaikan penawaran dalam jumlah yang fantastis dengan alasan sudah termasuk biaya “pemenangan perkara”.

Pada kenyataannya, penyelesaian suatu permasalahan hukum sebenarnya sangat bertumpu pada kecermatan analisis dan argumentasi hukum yang kuat, serta strategi yang efektif. Karena itu, jika Anda didampingi oleh Lawyer yang berpengalaman dan ahli di bidangnya, Anda hanya cukup membayar biaya horarium jasa pendampingan dan/atau produk hukum, biaya perjalanan dan biaya akomodasi lainnya secara wajar, tanpa perlu membayar biaya “pemenangan perkara” yang mungkin jumlahnya fantastis.

  1. Tanyakan Keberhasilan Kasus Mereka dan Izin Praktik

Lawyer yang Anda gunakan tidak harus terkenal dan selalu menang dalam kasus – kasus besar seperti cerita film atau novel John Grisham. Lawyer profesional dan berpengalaman biasanya akan menangani permasalahan sesuai berat ringannya kasus, dan target yang mungkin dicapai oleh klien berdasarkan hukum. Karena itu terkadang dibalik skenario kekalahan, ada kompensasi dengan nilai tinggi yang diterima klien dari pihak lawan. Sementara itu, Lawyer yang tidak pernah kalah umumnya Lawyer yang tidak pernah atau jarang bersidang, sebagian di antara Lawyer ada juga yang memilih fokus pada bidang hukum tertentu dan tidak bersidang di pengadilan.

Namun untuk menentukan Lawyer yang tepat, Anda perlu tanyakan keberhasilan mereka pada kasus – kasus yang pernah mereka tangani, hal ini penting untuk meyakinkan diri Anda bahwa mereka memiliki kemampuan menangani kasus. Lawyer – Lawyer yang memiliki reputasi baik biasanya dengan senang hati akan menunjukkan kepada Anda setiap keberhasilan dari kasus – kasus mereka.

Pada tahap ini Anda perlu perhatikan kelengkapan cerita, pertimbangan hukum dan bukti yang terkadang mereka tunjukkan. Karena ada pula oknum Lawyer yang sering kali mengakui kesuksesan pekerjaan/kasus tertentu sebagai kesuksesan mereka, padahal mereka tidak sama sekali tidak terlibat dalam kasus tersebut atau mereka bukan key person dari kesuksesan pekerjaan/kasus tertentu.

Selain hal itu, Anda juga perlu menanyakan validitas izin praktik dari setiap Lawyer yang akan mendampingi. Terlepas dari keanggotaan organisasi setiap Lawyer yang saat ini sangat beragam di Indonesia, validitas Berita Acara Sumpah dari pengadilan tinggi adalah syarat mutlak melengkapi “ijin praktik” setiap Lawyer Indonesia untuk bersidang. Surat tersebut menunjukkan bahwa Lawyer yang bersangkutan diakui Lembaga Peradilan dan telah memenuhi syarat Undang – Undang Advokat.

  1. Pastikan Siapa Saja Yang Akan Menjadi Lawyer Anda

Setelah menentukan Lawyer atau firma hukum yang akan membantu Anda, pastikan untuk menanyakan siapa saja Lawyer yang secara khusus akan membantu Anda. Terkadang ada di antara sebagian firma hukum besar dan terkenal, menjanjikan bahwa Anda akan di tangani langsung oleh Lawyer – Lawyer top firma hukum tersebut. Namun kenyataannya, Anda hanya didampingi oleh staf atau asisten Lawyer yang belum berpengalaman menangani permasalahan Anda. Untuk mengantisipasi hal ini, pastikan di tahap awal  dapat ditentukan siapa saja Lawyer yang akan membantu Anda, dan jangan gunakan masalah dan uang Anda, sebagai uji kompetensi staf atau asisten Lawyer yang ada di kantor mereka.

  1. Pilih Lawyer Yang Berkomunikasi Secara Baik dan Membuat Anda Nyaman

Selain pengalaman dan keahlian hukum, Pertimbangan ini menjadi penting jika Anda memilih layanan hukum berupa pendampingan suatu kasus maupun layanan hukum yang berkesinambungan setiap bulannya (Retainer Lawyer). Dalam hal Anda merasa tidak nyaman dalam berinteraksi dan berkomunikasi dengan Lawyer Anda, sebaiknya Anda segera mencari pilihan Lawyer yang berbeda. Pertimbangan ini merupakan hal penting terkait layanan hukum yang berkesinambungan dan untuk transparansi hasil pekerjaan.

  1. Perhatikan Profesionalisme Lawyer

Beberapa hal lain yang perlu Anda ketahui selama menjalankan kerjasama dengan Lawyer adalah sikap Profesionalisme dalam memberikan layanan, hal itu lebih dari sekadar kepribadian. Sikap ini melibatkan tindakan dan perilaku terukur terhadap suatu hal tertentu termasuk dalam memberikan pandangan – pandangan hukumnya, hal ini melampaui dari soal kompetensi.

Lawyer yang profesional terbiasa bekerja dengan penuh semangat untuk melindungi kepentingan terbaik Anda sebagai klien, hal ini terkadang ditunjukkan dengan pilihan strategi penanganan kasus yang efisien dan ekonomis dengan mempertimbangkan penggunaan sumber daya yang Anda miliki, merespons semua panggilan pada waktu dan keadaan mendesak, menunjukkan persiapan dan memperhatikan waktu agenda kegiatan, memberikan saran dan alternatif pilihan terhadap cara penyelesaian sengketa, menghormati semua orang, terlepas dari posisi, peran, atau status mereka, berpenampilan rapi termasuk dalam menyusun administrasi perkara Anda, berperilaku sewajarnya dalam segala situasi, mematuhi semua aspek hukum dan kode etik, serta menjaga perilaku yang pantas dalam segala situasi.

  1. Pertimbangan untuk mengganti Lawyer

Untuk melengkapi petunjuk yang disampaikan, satu informasi berikut ini penting untuk Anda pertimbangkan dalam mengevaluasi hubungan Lawyer dan Klien, termasuk layanan yang diberikan. Dalam melakukan evaluasi layanan Lawyer, Anda perlu memperhatikan beberapa tanda yang mengisyaratkan hubungan Anda dengan Lawyer Anda sedang tidak berjalan dengan baik, antara lain:

  • Lebih dari 2 hari telepon Anda tidak direspons dan tidak menjelaskan alasannya (sepanjang Anda menghormati waktu kerja dan tidak terlalu sering menelepon hanya untuk hal “tidak penting”, misalnya kecemasan yang disampaikan berulang – ulang).
  • Lawyer sering kali meminta dokumen yang sebelumnya sudah Anda berikan. Kesalahan ini memang umum terjadi, tetapi Lawyer profesional yang menghargai pekerjaan, umumnya terbiasa menyimpan file secara rapi dan terorganisir.
  • Lawyer Anda berulang kali meminta perpanjangan waktu sidang kepada pengadilan atau pihak terkait tanpa penjelasan dan tidak memperhatikan kepentingan Anda, atau Anda menerima pemberitahuan bahwa Lawyer Anda sering kali melewati agenda sidang atau pertemuan penting terkait kasus Anda; dan/atau
  • Lawyer Anda sering kali kurang persiapan dan terlambat memberikan dokumen yang sebelumnya telah dijanjikan kepada Anda.

Jika Anda mengenali beberapa atau semua masalah ini dalam hubungan Anda dengan Lawyer, mungkin inilah saatnya untuk mengungkapkan kekhawatiran mengenai kasus Anda dan segera mengganti Lawyer.

Demikian, semoga bermanfaat.

Erlangga Kurniawan